PEMIKIRAN FILSAFAT ISLAM AL-GHAZALI
Thursday, September 17, 2015
Add Comment
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil Alamin,puji syukur kami haturkan ke pangkuan Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang begitu luar biasa sehingga kita tidak mampu berkata apa-apa selain ucapan “Hamdallah” dari karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kolektif yang berbentuk makalah pada Mata Kuliah “ASWAJA” dengan tepat waktu,meskipun dalampengerjaan dan pelaksanaanya mengalami berbagai macam halangan. Dan tidak lupa Sholawat ma’a Salam kita panjatkan kepada Nabi Akhir Zaman Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya pada akhir zaman.
Bahan diskusi yang akan kami presentasikan ini berbentuk makalah sebagai bentuk pengimplementasiamn dari program kuliah aktif kami oleh Dosen pengajar mata kuliah Ilmu Tafsir. Dalam memahami makna ASWAJA kita perlu yang namanya pemahaman yang mendalam yang berguna untuk mengulas dan menelaah isi dan kandungan didalamnya. Maka dari itu pula kita memahami perlu persepektif yang berbeda .
Dengan tersusunya makalah ini dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan baik pembaca,penulis,dan pendengar. Dalam penyusunannya makalah ini ,penyusun menyadari banyak kekurangan disana dan disitu tyang mungkun jauh dari sempurna maka oleh itu diperlukan yang namanya saran dan kritik untuk membangun pembelajaran dan penyempurnan makalah ini
Bahan diskusi yang akan kami presentasikan ini berbentuk makalah sebagai bentuk pengimplementasiamn dari program kuliah aktif kami oleh Dosen pengajar mata kuliah Ilmu Tafsir. Dalam memahami makna ASWAJA kita perlu yang namanya pemahaman yang mendalam yang berguna untuk mengulas dan menelaah isi dan kandungan didalamnya. Maka dari itu pula kita memahami perlu persepektif yang berbeda .
Dengan tersusunya makalah ini dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan baik pembaca,penulis,dan pendengar. Dalam penyusunannya makalah ini ,penyusun menyadari banyak kekurangan disana dan disitu tyang mungkun jauh dari sempurna maka oleh itu diperlukan yang namanya saran dan kritik untuk membangun pembelajaran dan penyempurnan makalah ini
BAB I
PENDAHULUIAN
PENDAHULUIAN
A.Latar Belakang
Diskurs tentang tasawuf terkesan belum sempurna tanpa mengetengahkan al ghazali beserta pemikiranya di seputar mistik islam tersebut .ketokohan al-ghaali dalam bidang tasawuf tak dapat disangklal lagi oleh karena jasa besarnya terutasma dalam menginergrasikan tasawuf kalam fiqh , hinggga menjadi ajaran islm yang utuh , yang sebelunm,nya masing-masing berdiri sendiri bahkan saling berbenturan atas dasar ini ia di pandang sebagai seorang penyelamat tasawuf dari9b kehancuran.
.
B.Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penyusun merumuskn masdalah sbb:
1) Bagaimana biogerafi dari imam al-ghazali. ?
2) Konsepsi apa dari pemikiran al-ghazali.?
C.Tujuan Penulisan
1. Agara Memahami arti penting tasawuf
2. Mengetahui pemikiran dari tokoh-tasawuf
D. Manfaat
v Setelah mengetahui tetang tasawuf pembaca diharapkan mau mengimplementasian dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
IMAM AL-GHAZALI
PEMBAHASAN
IMAM AL-GHAZALI
A.Biogerafi al-ghazali
Al-ghazali yang nama lengkapnya abu hamid ,Muhammad al-ghazali lahir pada 450h/1508 di desa ghazaleh thus khurusan . ia berasal dari keluarga miskin dan menjadi yatim sejak kecil; ayahnya adalah seorang penggerajin yang bekerja memintal wol dengan hasil tak seberapa dengan kehidupan yang sefderhana itu ayahnya mengemari kehidupan sufi.
Sepeninggalan ayahnya al ghazali di asuh oleh seorang teman dari ayahnay yang juga seorang sufi. Oleh karena keterbatasan ekonomi teman ayahnya ini al-ghazali dimasukkan ke madrassah yang menyediakan biaya hidup bagi para siswa disinilah awal mula perkembanggan intelektual dan sepirittual al ghazaliyang penuh arti sampai akhir hayatnya .
Disebutkan juga dimadrasah ini al ghazali bertemu dengan sufi yang ternama yusuf al na nasaj.tampaknya dari yusuf inilah al ghazali menemukan ajaran-ajaran sufi yang sangat berbekas di hatinya di kemudian hari
Perjalanan intelektual al-ghazali semakin berarti setelah bertemu dengan imam al-haramain al-juwani . dari pemuka teologi asyariyah . al-ghazali mempelajari teologi . dialektika . filsafat dan ssain. Tidak tertutup kemungkinan kalau al-ghazali juga mendapatkan pengetahuan sufiisme dari sang imam . hal ini al-juani pernag disebut-sebut memperdalam ilmu ini dari seorang sufisme yang termashur abu- al- nu’aim al –isfahmi . meskipun harus diakui subyek pokok study al ghazali di bawah asuhan sang imam .
Pengajaran teologi yang diberikan oleh iman al-haramain sering disisipi dengan teologi dan logika. Hal inilah yang mempengaruhu cakrawala pemikiran al-ghazali sejak dini al-ghazali telah berusaha melepaskan diri dari taklid dan na’if. Sebagai seorang mahasiswa seorang imam al-ghazali telsah di tanamkan kebiasaan penelitian persoalan dan pertentangan teologis . kondisi ini mewngantarka al-ghozali pada sifat sekeptisme terhadap pengetahiuan yang didapatnya .
Sekptis pertama bermula ketia al-ghazalimeragukan eksistensi teologi yang selama ini ia kuasai secara mendalam . ia tahu bahwa salah ssatu tujuan teologi adalah untuk mempertahankan dogma-dogma kalamillah dari usaha penyelewenggan .namun alghazali menyayangkan ternyata ahli teologi mampu menghadapi argument-argumen filsafat .
Al ghazali berpaling kepada filsafat guna merneliti barang kali disiplin ilmu ini ,menjanjikan apa yang ia kehengdaki ternyata harapan untuk mendapatkan kebenaran mutlak melalui sfilsafat tidak berhasil sama sekali.
Sebagaian sumber menyebutkan setelah al-ghazali tidak puas dengan filssafat ia pernah mengikuti pengajaran yang diselanggarakan oleh kaum islamiah, disini al-ghazali belum menemukan apa yang dicarinya .
Akhirnya al-ghazali memasuki dunia sufi yang pernah di jamahnya semasih beliau dahulu dengan menelaah beberapa karya sufi yang agung . ia meyakini bahwa hanya ilmu tasawuf yang dapat membawanya kepada kebenaran ia menyadari sepenuhnya ada sesuatju yang khas dalam ilmu ini dimana pemahaman bukan didapatka melalui pendidikan dan sepekulasi tetapi melalui pengalaman batin.
Sepeninggalan ayahnya al ghazali di asuh oleh seorang teman dari ayahnay yang juga seorang sufi. Oleh karena keterbatasan ekonomi teman ayahnya ini al-ghazali dimasukkan ke madrassah yang menyediakan biaya hidup bagi para siswa disinilah awal mula perkembanggan intelektual dan sepirittual al ghazaliyang penuh arti sampai akhir hayatnya .
Disebutkan juga dimadrasah ini al ghazali bertemu dengan sufi yang ternama yusuf al na nasaj.tampaknya dari yusuf inilah al ghazali menemukan ajaran-ajaran sufi yang sangat berbekas di hatinya di kemudian hari
Perjalanan intelektual al-ghazali semakin berarti setelah bertemu dengan imam al-haramain al-juwani . dari pemuka teologi asyariyah . al-ghazali mempelajari teologi . dialektika . filsafat dan ssain. Tidak tertutup kemungkinan kalau al-ghazali juga mendapatkan pengetahuan sufiisme dari sang imam . hal ini al-juani pernag disebut-sebut memperdalam ilmu ini dari seorang sufisme yang termashur abu- al- nu’aim al –isfahmi . meskipun harus diakui subyek pokok study al ghazali di bawah asuhan sang imam .
Pengajaran teologi yang diberikan oleh iman al-haramain sering disisipi dengan teologi dan logika. Hal inilah yang mempengaruhu cakrawala pemikiran al-ghazali sejak dini al-ghazali telah berusaha melepaskan diri dari taklid dan na’if. Sebagai seorang mahasiswa seorang imam al-ghazali telsah di tanamkan kebiasaan penelitian persoalan dan pertentangan teologis . kondisi ini mewngantarka al-ghozali pada sifat sekeptisme terhadap pengetahiuan yang didapatnya .
Sekptis pertama bermula ketia al-ghazalimeragukan eksistensi teologi yang selama ini ia kuasai secara mendalam . ia tahu bahwa salah ssatu tujuan teologi adalah untuk mempertahankan dogma-dogma kalamillah dari usaha penyelewenggan .namun alghazali menyayangkan ternyata ahli teologi mampu menghadapi argument-argumen filsafat .
Al ghazali berpaling kepada filsafat guna merneliti barang kali disiplin ilmu ini ,menjanjikan apa yang ia kehengdaki ternyata harapan untuk mendapatkan kebenaran mutlak melalui sfilsafat tidak berhasil sama sekali.
Sebagaian sumber menyebutkan setelah al-ghazali tidak puas dengan filssafat ia pernah mengikuti pengajaran yang diselanggarakan oleh kaum islamiah, disini al-ghazali belum menemukan apa yang dicarinya .
Akhirnya al-ghazali memasuki dunia sufi yang pernah di jamahnya semasih beliau dahulu dengan menelaah beberapa karya sufi yang agung . ia meyakini bahwa hanya ilmu tasawuf yang dapat membawanya kepada kebenaran ia menyadari sepenuhnya ada sesuatju yang khas dalam ilmu ini dimana pemahaman bukan didapatka melalui pendidikan dan sepekulasi tetapi melalui pengalaman batin.
B.Corak tasawuf al-ghazali
Al-ghazali menggambarkan t6asawuf yang bercorak singkretisasi syari’ah dan hakikat . sari’ah yang dimaksudkan disini adalah segala yang berhubunggan dengan aspek lahiriah manusia, sedangkan hakikat berkenaan dengan aktivitas batinnya . singkretisasi dimaksud b dapat dilihat melalui ihya’ ulum al-din.
Sistematika ihya’ulum al-din. Secara umum menggambarkan pokok-pokok pemikiran al-ghazali sehubung dengan upaya kerasnya dalam mengkompromikan ajaran-ajaran fiqh dan tasawuf. Dapat di pahami dari sini bahwa syarai’at merupaklan langkah awal menuju tasawuf , artinya tasawuf akan baru berarti setelah melalui tahapan-tahapan syari’ah. Seseorang yang akan terjunkedalam tasawuf harus memiliki basis teologi dan fiqh yang kuat sehingga tidak kewhilanggan pijakan.
Perjalanan taswuf menurut al-ghazali di awali dengan penyucian hati serta melepaskan diri dari ketergantungan diri dari selain allah. Menurut al-gazali upaya ini merupakan kunci pembuka laksana takbirat al ikhram bagi salat . selanjutnya larut dalam dzikir dan berakhir dengan fana .
Menurut al-ghazali hati memang perlu di sucikankarena ia adalah media untuk mendapatkan ilmu pengetahuan hati lanjutnya memiliki dua pintusalah satunya menghadap keluar dan lainya enghadap kedalam . pintu yan menghadap keluar dapat menagkap pengetahuan melalui panca indera. Sementara pintu yang menghadap ke dalam akan menaggkap pengetahuan-pengetahuan yang berasal dari alam ghaib. Pengetahuan yang dari alam ghaib berupa nur ilahi . dimana hati yang seperti cermin itu apabila berhasil disucikan dari kotoranan duniawi mampu menangkap cahaya ilahi sehingga didalam hatinya sendiri akan memanen bayangan –bayanggan tuhan .
Al ghazali mengangap ma’rifah adalah tujuan akhir yang harus di capai manusia yang sekaligus merupakan kesempurnaan tertinggi . ma’rifah di artikan al-ghazali sebagai ilmu yang tidak menerima keraguan . proses menuju ma’rifah ini bukanlah suatu hal yang mudah , untuk mencapai kesana para calon sufi diharuskan melewati tahapan-tahapan lainya. Al-ghazali mengemukakan 6 maqom oleh seoran sufi sebelum ma’rifah.. di antaranya adalah.
Taubat menurut imam al-ghazali di bagi 3 tingkatan. Taubat tingkat pertana masih berhubungan dg penyelesaian terhadap dosa-dosa yang dilakukan oleh anggota badan , selanjutnya pada tingkatan yan ke b2 taubat di maksudkan untuk menyesali dosa-dosa rohaniah, sedangkan yang terakhir taubat terhadap kelengahan mengigat allah.
Menurut al-ghazali sabar juga dibagi 3. Sabar dalam menjalankan perintah allah, sabar dalam menjauhi larangganya , sabar dalam menghadapi cobaan dari tuhan.
Cinta merupakan sifat terpuji yang tertinggi bagi seorang sufi sebelum mencapai ma’rifah. Terdapat cukup banyak agama yang memerintahkan manusia agar mencintai allah paling tidak menurut al-ghazali setiap orang wajib mencintai allah olebih dari apapun yang lain .
Sistematika ihya’ulum al-din. Secara umum menggambarkan pokok-pokok pemikiran al-ghazali sehubung dengan upaya kerasnya dalam mengkompromikan ajaran-ajaran fiqh dan tasawuf. Dapat di pahami dari sini bahwa syarai’at merupaklan langkah awal menuju tasawuf , artinya tasawuf akan baru berarti setelah melalui tahapan-tahapan syari’ah. Seseorang yang akan terjunkedalam tasawuf harus memiliki basis teologi dan fiqh yang kuat sehingga tidak kewhilanggan pijakan.
Perjalanan taswuf menurut al-ghazali di awali dengan penyucian hati serta melepaskan diri dari ketergantungan diri dari selain allah. Menurut al-gazali upaya ini merupakan kunci pembuka laksana takbirat al ikhram bagi salat . selanjutnya larut dalam dzikir dan berakhir dengan fana .
Menurut al-ghazali hati memang perlu di sucikankarena ia adalah media untuk mendapatkan ilmu pengetahuan hati lanjutnya memiliki dua pintusalah satunya menghadap keluar dan lainya enghadap kedalam . pintu yan menghadap keluar dapat menagkap pengetahuan melalui panca indera. Sementara pintu yang menghadap ke dalam akan menaggkap pengetahuan-pengetahuan yang berasal dari alam ghaib. Pengetahuan yang dari alam ghaib berupa nur ilahi . dimana hati yang seperti cermin itu apabila berhasil disucikan dari kotoranan duniawi mampu menangkap cahaya ilahi sehingga didalam hatinya sendiri akan memanen bayangan –bayanggan tuhan .
Al ghazali mengangap ma’rifah adalah tujuan akhir yang harus di capai manusia yang sekaligus merupakan kesempurnaan tertinggi . ma’rifah di artikan al-ghazali sebagai ilmu yang tidak menerima keraguan . proses menuju ma’rifah ini bukanlah suatu hal yang mudah , untuk mencapai kesana para calon sufi diharuskan melewati tahapan-tahapan lainya. Al-ghazali mengemukakan 6 maqom oleh seoran sufi sebelum ma’rifah.. di antaranya adalah.
1) Taubat.
Taubat menurut imam al-ghazali di bagi 3 tingkatan. Taubat tingkat pertana masih berhubungan dg penyelesaian terhadap dosa-dosa yang dilakukan oleh anggota badan , selanjutnya pada tingkatan yan ke b2 taubat di maksudkan untuk menyesali dosa-dosa rohaniah, sedangkan yang terakhir taubat terhadap kelengahan mengigat allah.
2) Sabar
Menurut al-ghazali sabar juga dibagi 3. Sabar dalam menjalankan perintah allah, sabar dalam menjauhi larangganya , sabar dalam menghadapi cobaan dari tuhan.
3) Kefakiran
4) Zuhud
5) Tawakal
6) Mahabbah(cinta)
Cinta merupakan sifat terpuji yang tertinggi bagi seorang sufi sebelum mencapai ma’rifah. Terdapat cukup banyak agama yang memerintahkan manusia agar mencintai allah paling tidak menurut al-ghazali setiap orang wajib mencintai allah olebih dari apapun yang lain .
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Imam al-ghazali adalah salah satu sufi yang dalam sejarah kehidupanya , hidup dalam kesederhanaan , ia menjadi yatim sewaktu ia masih kecil, beliau hidup beberapa kali di asuh oleh orang lain.
2. Konsepsi tasawuf menurut al-ghazali , pada dasarnya untuk mencapai tingkatan ayang paling tinggi yakni makridfat, seorang calon sufi harus melalui tahapan –tahapan
2. Konsepsi tasawuf menurut al-ghazali , pada dasarnya untuk mencapai tingkatan ayang paling tinggi yakni makridfat, seorang calon sufi harus melalui tahapan –tahapan
B.Saran dan kritikan.
Alhamdulillah , kami sampaikan kehadirat allah hu robbi, yang mana ,kita bisa mnyeleaikan akalah ini guna memenuhi tugas kolektif sebagai seorang mahasiswa, dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan baik dari sisi pemaparan yang kami sampaikan, isi yang terkandung , serta subtansi yang di bahas hal i9tu semua karena keterbatasan kemampuan, nilai intelektual, serta pengetahuan yang kami miliki.
Dari situ kami minta kritikan serta sarana yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya , wabil khususu peserta presentasi . wassalam.
Dari situ kami minta kritikan serta sarana yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya , wabil khususu peserta presentasi . wassalam.
DAFTAR PUSTAKA
Alfatih Suryadilaga,Muhamad, 2008.Miftahus Sufi ,Seleman Yogjakarta, Teras Kompleks Polri .
0 Response to "PEMIKIRAN FILSAFAT ISLAM AL-GHAZALI"
Post a Comment